I.
PENDAHULUAN
Komunikasi
merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, Manusia
erat kaitannya dengan hubungan antar
manusia. Bila di suatu tempat terdapat dua manusia atau lebih, dapat dipastikan
terjadi komunikasi manusia. Komunikasi gizi pada masyarakat umum adalah penambahan kemampuan dan
pengetahuan seseorang khususnya pada mahasiswa melalui teknik belajar atau intruksi
dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku seseorang baik individu,
kelompok masyrakat pada umumnya.
Sampai saat ini
gizi masih menjadi masalah di negara maju dan berkembang,salah satu cara untuk
menanggulangi masalah gizi adalah dengan melaksanakan program KIE gizi. KIE
gizi adalah suatu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan dengan gizi
dari seseorang atau intitusi kepada masyarakat sebagai penerima pesan melalui
media tertentu .
Para ahli
komunikasi menyatakan tentang definisi,unsure-unsur komunikasi,serta proses
yang terjadi pada saat komunikasi seperti: calr hovlan,Philip kotler,laswell.agar
program KIE berjalan sukses ada beberapa tahapan KIE yang perlu dilakukan yaitu
perencanaan,implementasi dan evaluasi.
II. DEFINISI,UNSUR DAN
PROSES KOMUNIKASI
1.
Definisi
Komunikasi
Komunikasi
adalah: proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menibulkan efek tertentu (Lasswell)
2.
Unsur
dan Proses Komunikasi
Unsur-unsur
komunikasi menurut laswell meliputi lima unsursebagai jawaban pertanyaan yang
di ajukan:
a. Komunikator
(Communicator,source,sender).
b. Pesan (Massage).
c. Media
(Channel,Media).
d. Komunikan
(communicant,receiver).
e. Efek
(Effect,Impact,Infuence).
Unsur-unsur dalam proses komunikasi berdasarkan Philip Kotler
adalah sebagai berikut
a. Sander atau Komunikator yaitu
orang atau intitusi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah
orang.
b. Enconding atau
penyandian yaitu proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
c. Message atau pesan yaitu
seprangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
d. Media yaitu saluran
tempat berlalunya pesan dari komunikatro kepada komunikan
e. Decoding atau pengalih sandian
yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan
oleh komunikator kepadanya.
f. Receiver atau
komunikan yaitu sipenerima pesan dari komunikator.
g. Response atau
tanggapan yaitu seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
h. Feedback atau umpan balik yaitu
tanggapan komunikan yang tersampaikan /disampaikan kepada komunikator.
i. Noise yaitu
gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi.
III. TUJUAN KOMUNIKASI
GIZI
a.
KOGNITIF
Memberikan
informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan, contoh : Ceramah, rapat,
kuliah, penerangan dll
b.
EFEKTIF
Menumbuhkan
perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat, contoh : media massa,
diplomasi, penataran dll
c.
KONASI/PSIKOMOTOR
Mengubah
sikap, perilaku & perbuatan, contoh : kelompok 2 khalayak, media massa,
advertising, penyuluhan, penerangan
IV. FUNGSI KOMUNIKASI
GIZI
Wiiliam I. Gorden
dalam Deddy Mulyana, (2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi
empat, yaitu:
1. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi
diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur,
dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama
dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT,
desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
• Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita
mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita
belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan
siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir
anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda merasa
tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian.
George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994)
mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting) untuk
orang-orang disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk
konsep diri kita. Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita,
saudara-saudara kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard
Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective others, untuk orang lain yang
dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah, secara
perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita.
Selain itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group
(kelompok rujukan) yaitu kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan
berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini, orang
mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.
Kalau anda memilih kelompok rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda
menjadikan norma-norma dalam Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga
meras diri sebagai bagian dari kelompok ini, lengkap dengan sifat-sifat doketer
menurut persepsi anda.
• Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk
menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih
tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi
diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka
sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok
masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm
mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak relevan.
• Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi
kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan
psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.
Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai
manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan
akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina
hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia
punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial,
penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita
mungkin sudah mampu kebuthan fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini
kita ingin memenuhi kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh rasa
lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan
menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan
memberi informasi yang dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain,
mempertimbangkan solusi alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan,
dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan
(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui
pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih,
takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa
disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu
menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat
menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan
matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus
dengan melakukan demontrasi.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites
of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan,
siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan
kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus
lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji,
upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda,
perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka
yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali
komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau
agama mereka.
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum,
yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan
tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk
menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan
tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat
kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain
demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material,
ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan
(impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti
berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya
yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti
yang kita inginkan.
V. KONSEP DASAR KOMUNIKASI GIZI
Komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan,
pesan, saluran, penerima pesan dan balikan. Masing-masing komponen tersebut
akan dijelaskan kembali secara ringkas.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim
pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim
pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus
menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah
menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti
tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si
penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal
dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang
secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon,
radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan,
ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim
dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya
dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya
atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang
berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai
saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka
gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada
surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk
menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk
menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi
saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di samping itu kita juga
dapat menerima pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan peraba.
4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan
menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. Tugas dari si penerima sudah
dijelaskan sebelumnya pada bagian B.
5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima
yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada
si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan
tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim.
Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh
si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang
diharapkan oleh si pengirim karena si penerima pesan kurang tepat dalam
menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor dalam
diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan seperti telah
disebutkan dalam model Berlo.
VI. KESIMPULAN
1.
Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menibulkan efek tertentu
2. Komunikasi
gizi bertujuan untuk memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah
wawasan, Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat, Mengubah
sikap, perilaku & perbuatan.
3. Komunikasi Gizi merupakan alat penting yang
dapat dijadikan sebagai media atau penghubung antara orang-orang yang bergerak
dalam bidang Gizi dan masyarakat untuk
saling bertukar informasi. Oleh karena itu komunikasi sangat penting untuk
merubah sikap atau prilaku masyarakat untuk hidup sehat.
4. Komponen
dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima
pesan dan balikan.
5. Berfungsi juga sebagai komunikasi sosial, ekspresif, ritual dan instrumental
DAFTAR PUSTAKA
http://jilis.blogspot.com/2008/09/fungsi-komunikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar